Sejarah : Peristiwa Pembelahan Dada Rasululloh Muhammad صلى الله عليه وسلم Bag.2

Selasa, 20 November 2012 | komentar


Sambungan dari Sejarah : Peristiwa Pembelahan Dada Rasululloh Muhammad صلى الله عليه وسلم Bag.1

Pembelahan dada Rasululullah Shallallahu 'alaihi wa salam pada malam Isra'

Para ulama hadits dan sejarawan Islam menyebutkan bahwa dada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam kembali dibelah pada malam Isra'.
Dada beliau dicuci dengan air Zamzam kemudian dipenuhi dengan hikmah dan keimanan. Setelah itu beliau melakukan Isra' dan Mi'raj bersama malaikat Jibril dengan mengendarai kuda tunggangan bernama Buraq.

Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan peristiwa itu sebagai berikut:


عَنْ أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ، عَنْ مَالِكِ بْنِ صَعْصَعَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا، قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " بَيْنَا أَنَا عِنْدَ البَيْتِ بَيْنَ النَّائِمِ، وَاليَقْظَانِ - وَذَكَرَ: يَعْنِي رَجُلًا بَيْنَ الرَّجُلَيْنِ -، فَأُتِيتُ بِطَسْتٍ مِنْ ذَهَبٍ، مُلِئَ حِكْمَةً وَإِيمَانًا، فَشُقَّ مِنَ النَّحْرِ إِلَى مَرَاقِّ البَطْنِ، ثُمَّ غُسِلَ البَطْنُ بِمَاءِ زَمْزَمَ، ثُمَّ مُلِئَ حِكْمَةً وَإِيمَانًا، وَأُتِيتُ بِدَابَّةٍ أَبْيَضَ، دُونَ البَغْلِ وَفَوْقَ الحِمَارِ: البُرَاقُ، فَانْطَلَقْتُ مَعَ جِبْرِيلَ حَتَّى أَتَيْنَا السَّمَاءَ الدُّنْيَا،

Dari Anas bin Malik dari Malik bin Sha'sha'ah radhiyallahu 'anhuma berkata: Nabi Shallallahu 'alaihi wa salam bersabda, "Ketika aku sedang berada di Baitullah (Masjidil Haram) dalam keadaan antara tidur dan bangun, maka dibawakan kepadaku sebuah wadah yang terbuat dari emas, penuh berisikan hikmah dan keimanan. Maka dibelah dadaku dari leher sampai bagian bawah perutku, kemudian perutku dicuci dengan air zamzam, lantas dipenuhi dengan hikmah dan keimanan.
Setelah itu dibawa kepadaku sebuah kendaraan berwarna putih, yang lebih pendek dari bighal namun lebih tinggi dari keledai, yaitu kendaraan Buraq. Maka aku berangkat bersama malaikat Jibril sampai ke langit dunia…."

(HR. Bukhari no. 3207 dan Muslim no. 164)

Dalam riwayat lain, Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu menuturkan:

لَيْلَةَ أُسْرِيَ بِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ مَسْجِدِ الكَعْبَةِ، أَنَّهُ جَاءَهُ ثَلاَثَةُ نَفَرٍ قَبْلَ أَنْ يُوحَى إِلَيْهِ وَهُوَ نَائِمٌ فِي المَسْجِدِ الحَرَامِ، فَقَالَ أَوَّلُهُمْ: أَيُّهُمْ هُوَ؟ فَقَالَ أَوْسَطُهُمْ: هُوَ خَيْرُهُمْ، فَقَالَ آخِرُهُمْ: خُذُوا خَيْرَهُمْ، فَكَانَتْ تِلْكَ اللَّيْلَةَ، فَلَمْ يَرَهُمْ حَتَّى أَتَوْهُ لَيْلَةً أُخْرَى، فِيمَا يَرَى قَلْبُهُ، وَتَنَامُ عَيْنُهُ وَلاَ يَنَامُ قَلْبُهُ، وَكَذَلِكَ الأَنْبِيَاءُ تَنَامُ أَعْيُنُهُمْ وَلاَ تَنَامُ قُلُوبُهُمْ، فَلَمْ يُكَلِّمُوهُ حَتَّى احْتَمَلُوهُ، فَوَضَعُوهُ عِنْدَ بِئْرِ زَمْزَمَ، فَتَوَلَّاهُ مِنْهُمْ جِبْرِيلُ، فَشَقَّ جِبْرِيلُ مَا بَيْنَ نَحْرِهِ إِلَى لَبَّتِهِ حَتَّى فَرَغَ مِنْ صَدْرِهِ وَجَوْفِهِ، فَغَسَلَهُ مِنْ مَاءِ زَمْزَمَ بِيَدِهِ، حَتَّى أَنْقَى جَوْفَهُ، ثُمَّ أُتِيَ بِطَسْتٍ مِنْ ذَهَبٍ فِيهِ تَوْرٌ مِنْ ذَهَبٍ، مَحْشُوًّا إِيمَانًا وَحِكْمَةً، فَحَشَا بِهِ صَدْرَهُ وَلَغَادِيدَهُ - يَعْنِي عُرُوقَ حَلْقِهِ - ثُمَّ أَطْبَقَهُ ثُمَّ عَرَجَ بِهِ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا

"Awal mula malam Isra' Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam dari Masjid Ka'bah adalah ada tiga orang (malaikat) yang datang kepada beliau sebelum beliau diberi wahyu, pada saat itu beliau sedang tidur di Masjidil Haram. Salah seorang (malaikat) itu bertanya, "Siapakah ia di antara mereka?" Orang (malaikat) kedua menjawab, "Ia adalah orang yang terbaik di antara mereka." Orang (malaikat) ketiga berkata: "Bawalah orang yang terbaik di antara mereka!" Itulah kejadian malam itu.

Beliau tidak melihat mereka sampai datang suatu malam, saat itu beliau dalam keadaan mata terpejam namun hati tidak tidur, dan hati para nabi tidak pernah tidur. Mereka tidak mengajaknya berbicara, karena mereka langsung mengangkatnya dan membaringkannya di dekat sumur Zamzam. Jibril sendiri yang mengurusnya langsung. Jibril membelah antara leher bagian atas sampai tempat kalung di leher bagian bawah, sampai selesai membelah dada dan hatinya.

Jibril mencucinya dengan tangannya sendiri menggunakan air Zamzam, sehingga ia selesai membersihkan hatinya. Kemudian dibawakan sebuah wadah yang terbuat dari emas, padanya ada tempat air yang juga terbuat dari emas, yang dipenuhi dengan hikmah dan keimanan. Jibril lantas memenuhi dadanya dan urat-urat kerongkongannya dengan hikmah dan keimanan, baru setelah itu mengembalikannya seperti sedia kala. Setelah itu Jibril membawanya naik ke langit dunia…"

(HR. Bukhari no. 7517 dan Muslim no. 162)

Dikutip dari berbagai sumber.
Share this article :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Islam - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger