Salafy yang Asli,Salafi yang Mana?

Minggu, 12 Februari 2012 | komentar


Bismillah - Tak sepantasnya hamba yang minim ilmu syar'i ini membahas tentang 'Apa sih Sururiyyah,Ikhwanul Muslimin,Khawarij,Syi'ah,dll itu?' sebelum mengulas tentang 'Salafy yang Asli,Salafi yang Mana?' bahkan banyak kaum muslimin yang belum begitu mengerti dan paham betul dengan manhaj salaf turut menjadi bingung atas permasalahan ini.

Salafy manhaj yang haq saja belum mereka mengerti namun kini sudah ada fitnah diantara para ulama salafiyin di Indonesia,itulah perangkap syetan jika kita dalam menanggapi masalah ini hanya berdasarkan hati belaka dan menyampingkan dari sudut pandang Al-Qur'an,Assunnah dan ijma' para ulama.

Sedikit kita kembali pada permasalahan 'apa sih dan seperti apa manhaj salaf atau salafy itu?',adalah suatu manhaj dan pemahaman dalam menerapkan ilmu syar'i sesuai dengan Al-Qur'an,Sunnah dan ijma' (kesepakatan para ulama).
Salafy itu sendiri berasal dari kata 'salaf' yang berarti 'yang terdahulu' yang memiliki arti pemahaman sesuai dengan Al-Qur'an,Sunnah (hadits shahih) dan ijma' (kesepakatan para ulama) serta mengusung pemahaman seperti pemahaman para sahabat nabi yang sudah dipraktekkan dihadapan Rasululloh صلى الله عليه وسلم,dan manhaj salaf yang asli adalah suatu manhaj yang mengatur hawa nafsu dan mencari keselamatan juga kebahagiaan dalam semua aspek kehidupan dunia dan untuk akhirat kelak.


Manhaj salaf akan benar-benar membawa Islam secara kaffah (keseluruhan),menerapkan Islam yang sudah sempurna ini dengan sebenar-benarnya,tanpa berbalut bid'ah,syirik,khurofat dan segala bentuk penyakit hati.Tidak ada lobang sedikitpun yang menimbulkan fitnah jika manhaj ini dijalankan secara kaffah dengan pemahaman yang benar.Karena manhaj salaf adalah penerapan secara kaffah dari Islam yang sudah sempurna ini,tak ada tambahan dan tak ada pula pengurangan.

Tapi perlu digarisbawahi bahwa bukan berarti orang yang mencoba berjalan diatas manhaj salaf ini telah sempurna tanpa dosa,karena mereka hanyalah manusia biasa yang tidak ma'sum (terbebas dari dosa) seperti nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم.

Yang sangat disayangkan adalah adanya perpecahan diantara para da'i salafiyin yang mana hal ini adalah sebuah fitnah besar,begitulah panglima syetan jika sudah turun tangan untuk menggoda mereka agar senantiasa manhaj yang haq ini akan terhambat dalam penyebarannya.
Jika kita bertanya,jadi mana salafy yang asli? cukup mudah untuk menjawabnya,yakni manhaj salafi yang benar-benar berjalan diatas garis para ulama salaf.

Bagaimana jika para ulama salafpun berselisih seperti masalah yang akan kita bahas ini? jawabannya pun sangat mudah,yakni kita harus mengetahui siapa dan seperti apa sepak terjang mereka yang kita anggap sebagai ulama salaf tersebut.

Itu sebabnya,perlu dijelaskan mana ahlul bid'ah (ulama yang mengadakan hal-hal baru dalam agama namun tidak ada contoh dari nabi) dan mana yang benar-benar ulama yang menyerukan pada pintu-pintu surga ukan para ulama-ulama dan ustadz-ustadz yang justru mengantar pada pintu-pintu jahanam.

Perhatikanlah Hadits Shohiih Riwayat Imaam Al Bukhoory رحمه الله no: 3606 dari Hudzaifah Ibnul Yamaan رضي الله عنه berikut ini :


عن حُذَيْفَةَ بْنَ الْيَمَانِ يَقُولُ كَانَ النَّاسُ يَسْأَلُونَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الْخَيْرِ وَكُنْتُ أَسْأَلُهُ عَنْ الشَّرِّ مَخَافَةَ أَنْ يُدْرِكَنِي فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّا كُنَّا فِي جَاهِلِيَّةٍ وَشَرٍّ فَجَاءَنَا اللَّهُ بِهَذَا الْخَيْرِ فَهَلْ بَعْدَ هَذَا الْخَيْرِ مِنْ شَرٍّ قَالَ نَعَمْ قُلْتُ وَهَلْ بَعْدَ ذَلِكَ الشَّرِّ مِنْ خَيْرٍ قَالَ نَعَمْ وَفِيهِ دَخَنٌ قُلْتُ وَمَا دَخَنُهُ قَالَ قَوْمٌ يَهْدُونَ بِغَيْرِ هَدْيِي تَعْرِفُ مِنْهُمْ وَتُنْكِرُ قُلْتُ فَهَلْ بَعْدَ ذَلِكَ الْخَيْرِ مِنْ شَرٍّ قَالَ نَعَمْ دُعَاةٌ إِلَى أَبْوَابِ جَهَنَّمَ مَنْ أَجَابَهُمْ إِلَيْهَا قَذَفُوهُ فِيهَا قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ صِفْهُمْ لَنَا فَقَالَ هُمْ مِنْ جِلْدَتِنَا وَيَتَكَلَّمُونَ بِأَلْسِنَتِنَا قُلْتُ فَمَا تَأْمُرُنِي إِنْ أَدْرَكَنِي ذَلِكَ قَالَ تَلْزَمُ جَمَاعَةَ الْمُسْلِمِينَ وَإِمَامَهُمْ قُلْتُ فَإِنْ لَمْ يَكُنْ لَهُمْ جَمَاعَةٌ وَلَا إِمَامٌ قَالَ فَاعْتَزِلْ تِلْكَ الْفِرَقَ كُلَّهَا وَلَوْ أَنْ تَعَضَّ بِأَصْلِ شَجَرَةٍ حَتَّى يُدْرِكَكَ الْمَوْتُ وَأَنْتَ عَلَى ذَلِكَ

Artinya:

Dari Hudzaifah bin Al Yamaan رضي الله عنه berkata, “ Orang-orang bertanya pada Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم tentang kebaikan, sedangkan aku bertanya tentang kejahatan, karena takut hal itu menimpaku.“
Maka aku katakan, “Wahai Rosuulullooh, sesungguhnya dulu kita berada dalam kejahiliyahan (kebodohan) dan kejahatan, lalu Allooh datangkan pada kami kebaikan (–Islam –pent) ini, maka apakah setelah kebaikan ini akan datang kejahatan?”
Beliau صلى الله عليه وسلم menjawab, “Ya.”
Aku bertanya lagi, “Apakah setelah kejahatan itu akan muncul lagi kebaikan?”
Beliau صلى الله عليه وسلم menjawab, “Ya. Tetapi di dalamnya terdapat noda.”
Aku bertanya lagi, “Noda apakah itu?”
Beliau صلى الله عليه وسلم menjawab, “Yaitu suatu kaum yang berpedoman bukan dengan pedomanku. Kamu tahu dari mereka dan kamu ingkari.”
Aku bertanya lagi, “Lalu apakah setelah kebaikan itu akan muncul lagi kejahatan?”
Beliau صلى الله عليه وسلم menjawab, “Ya. Yaitu para da’i (penyeru) kepada pintu-pintu jahannam. Maka barangsiapa yang memenuhi panggilan mereka, niscaya mereka akan mencampakkannya pada jahannam itu.”
Aku bertanya lagi, “Wahai Rosuulullooh, gambarkanlah kepada kami tentang mereka.”
Lalu beliau صلى الله عليه وسلم menjawab, “Mereka adalah dari kalangan kita. Berkata dengan bahasa kita.”
Aku bertanya, “Apa yang kau perintahkan padaku, jika hal itu menimpaku?”
Beliau صلى الله عليه وسلم menjawab, “Berpegang teguhlah dengan jama’ah muslimin, dan Imaam mereka (– kelompok yang berpegang teguh dengan Al Haq – pent).”
Aku bertanya, “Jika mereka tidak punya jama’ah dan tidak punya Imaam?”
Beliau صلى الله عليه وسلم menjawab, “Maka tinggalkan semua golongan itu, walaupun kamu harus menggigit akar pohon sampai kamu mati, sedangkan kamu berada dalam keadaan demikian.”

Oleh sebab itu, perlu juga dijelaskan siapa khawarij (orang-orang yang melampaui batas - bom bunuh diri,dll),syi'ah (orang-orang yang mencaci maki para sahabat),ikhwanul muslimin (menyatukan umat Islam dan menyampingkan syari'at) dan kelompok-kelompok serta golongan-golongan juga sekte-sekte yang lain,perlu dijelaskan itu semua agar kita selamat dan tidak tersesat.

Kita lihat,pada awalnya mereka hanya melakukan bid'ah yang kecil dan ringan,namun saat bid'ah yang dulunya kecil itu menjadi besar dan membahayakan agama,siapa yang mau bertanggung jawab saudaraku?
Meskipun pahit,kemurnian Islam harus tetap terjaga,jika tidak,seperti saat inilah yang akan terjadi,misal;
  • Da'i diperlombakan di acara televisi hanya untuk sekedar hiburan,popularitas dan materialisitas.
  • Dakwah sudah disangkutpautkan demi kebutuhan politik.
  • Da'i sudah tak peduli dari mana mereka mendapat dana untuk mengelola yayasan-yayasan dan sekolah-sekolah mereka.
  • Da'i sudah mengabaikan untuk berhati-hati dalam 'duduk' bersama ulama ahlul bid'ah.
  • Orang-orang sudah menganggap hal yang wajar saat shalat mengenakan celana panjang ketat.
  • Da'i menjual agama hanya untuk kebutuhan dan profesi.
  • Hijab / jilbab yang hanya menutup kepala tanpa melihat dalil dan fungsi sebuah jilbab.
  • Banyak akhwat dan ikhwan yang meskipun berbalut hijab namun melakukan pacaran bahkan di tempat umum sekalipun.
  • Banyak masjid yang dijadikan lahan mendapatkan dana namun menghalalkan segala bid'ah,dan lain sebagainya.
Bagaimana semua itu bisa terjadi? sekali lagi jawabannya pun sangat mudah saudaraku,semua itu bisa terjadi karena masih banyak lubang-lubang dan cacat serta tidak aman dari dosa yang berasal dari pemahaman maupun manhaj yang salah.

Mereka lupa bahwasannya Islam ini diturunkan untuk memberantas kesyirikan,menegakkan tauhid dan membebaskan dari segala bid'ah,bukan hanya menyempurnakan akhlak dan persatuan semata.Jadi saudarakau,persatuan kaum muslimin harus diatas kebaikan,dan kebaikan harus didasarkan dengan Al-Qur'an dan Sunnah,karena banyak orang yang menginginkan kebaikan tapi tidak mendapatkannya.

Berikut beberapa streaming audio yang saya edit dari nukilan ustadz Muhammad Umar As-Sewed dalam menukil perkataan Syeikh Rabi' dalam menyikapi para hizbiyyin (sururiyyah,khawarij,IM - ikhwanul muslimin,Syi'ah,dll) serta tokoh-tokoh mereka (kami ambil sebagian yang dirasa pokok dan inti dari kajian beliau,tanpa mengurangi maksud dan tujuan beliau - Insya Allah).

Akhir kata saya sebagai penulis memohon ampun kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala atas kesalahan dan dosa yang saya tidak sadari dan tidak saya ketahui dalam artikel singkat ini.Demmi Allah,saya mencari kebenaran yang haq yang mana dari artikel ini semoga bermanfa'at dan mendapatkan rahmat Allah Subhanahu wa Ta'ala.


Audio 1.
Audio 2.
Audio 3.
Audio 4.
Audio 5.
Audio 6.

Share this article :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Islam - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger