Saya Prihatin Dengan Khutbah Shalat Jumat,Hari Jumat Minggu Ini

Sabtu, 23 Juni 2012 | komentar


Dengan perasaan yang sangat menyesal sekaligus kecewa izinkan saya untuk sedikit menuangkan curahan hati yang sebenarnya adalah sebuah beban mental bagi saya sendiri meskipun hal ini sudah saya sering temui dalam setiap khutbah dalam shalat jumat yang lain pula.
Beberapa waktu lalu saat mendengarkan khutbah jumat disebuah masjid di bagian selatan Jakarta,saya sangat prihatin dan sangat menyesalkan apa yang telah disampaikan oleh sang khatib.

Diantara topik dan tema yang dibawakan adalah 'Mengenal dan Mewujudkan Al-Qur'an',tujuan khatib waktu itu yang bisa saya tangkap adalah ajakan untuk memahami Al-Qur'an bukan sekedar dapat melantunkan namun juga dapat mengamalkannya.

Namun yang sangat saya sayangkan adalah dari yang beliau sampaikan sangat bertolak belakang dengan Al-Qur'an.Hal ini saya ketahui dari cara beliau menyikapi masalah jenggot,cadar dan celana cingkrang.

  • Mengapa saya didalam blog ini banyak menyinggung masalah jengot,cadar dan celana ngatung ?
  • Apakah agama ini diturunkan hanya untuk hal seperti ini saja?
  • Apakah jenggot,cadar dan celana ngatung menjadi ukuran masuk surga dan tidaknya seorang hamba?


Saudaraku,coba satu menit ini,kita renungkan bersama..

Beriman dan percayakah saudara,bahwa Rasulalloh Muhammad Salallahu'alaihiwassalam 'memerintahkan' kita untuk menyelisihi orang-orang nashara dan majusi untuk 'memelihara jenggot dan memotong kumis'?

Beriman dan percayakah saudara,bahwa Rasulalloh Muhammad Salallahu'alaihiwassalam 'menyampaikan' bahwa 'apa-apa yang dibawah mata kaki (isbal) tempatnya di neraka'?

Beriman dan percayakah saudara,bahwa Rasulalloh Muhammad Salallahu'alaihiwassalam 'bersabda' bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak akan mengajak bicara orang-orang yang musbil (pelaku isbal) di hari kiamat kelak?

Beriman dan percayakah saudara,bahwa Rasulalloh Muhammad Salallahu'alaihiwassalam 'bersabda' bahwa wanita itu adalah aurat sehingga sebaik-baiknya hijab bagi wanita adalah tinggal dirumahnya?


Saudaraku..Apakah mata hati kita telah buta?
Ketahuilah,bahwa 'perintah' dalam kata 'memerintahkan' disini adalah suatu kewajiban.

Bagaimana ada seseorang mengajak kita untuk mengamalkan Al-Qur'an,sedangkan kita tahu dalam Al-Qur'an memerintahkan kita untuk mengikuti Al-Qur'an dan sunnah Rasulalloh,sedang dia (khatib) menafikan (mengingkari) kewajiban yang diperintahkan oleh Rasulalloh diantaranya kewajiban memelihara jenggot dan tidak isbal.

Memang beliau (khatib) tidak mengingkari secara mutlak dan terang-terangan,namun yang beliau sampaikan adalah bahwa jenggot,cadar dan celana cingkrang bukan substansi (ukuran) dalam kewajiban beragama Islam ini.

Memang seperti apa yang beliau (khatib) sampaikan waktu itu? antara lain beliau mengatakan;

'bukan substansi Islam harus berjenggot panjang,bukan substansi Islam harus bercadar,dan bukan substansi Islam harus bercelana cingkrang'

'saat kita bicara dengan sesama muslim kita berbicara masalah dunia dan akhirat sedang jika bicara dengan orang kafir kita bicara masalah duniawi'

'Islam itu rahmat lil 'alamin,jika kita tidak mengikuti teknologi Islam akan tertinggal jauh'

'disana ada kelompok Islam yang selalu merasa paling benar dan merasa paling masuk surga'

'surga dan neraka adalah hak Allah,mari kita beramal dan biarkan Allah yang menilai amal kita'

'jika kita tidak belajar,kita akan tertinggal dalam ilmu politik'


Saudaraku..
Sudah sejauh itulah syetan telah menggoda akidah dan iman kita.

Itulah beberapa point yang saya tangkap sebagai point yang 'negativ' dalam menyikapi Islam.Mengapa saya sangat sesalkan,sedang ada jutaan bahkan milyaran mungkin manusia yang berfikir sama demikian?

Yang saya sangat sayangkan,yang saya sesalkan adalah karena beliau ini adalah tokoh masyarakat,panutan masyarakat,seorang khatib yang sangat berpengaruh kepada khalayak demi menunjangnya jaya-nya Islam ini,yang juga seharusnya menyampaikan mana yang haq dan mana yang baatil.

Tidak fahamkah kita? jangan pernah saudaraku,beranggapan bahwa amal baik kita yang akan menyebabkan kita masuk surga,jika demikian itu tidaklah adil.Karena amal kita jika dibandingkan dengan surga Allah itu sekali kali bukanlah sebuah tandingan.

Surga adalah hak Allah,seseorang masuk surga atau tidak adalah Rahmat Allah,kendati demikian JANJI yang ALLAH berikan kepada kita adalah SURGA bagi hamba-hamba yang senantiasa mengikuti Al-Qur'an dan Sunnah RasulNya secara kaffah,termasuk salah satunya adalah menjalankan kewajiban untuk memelihara jenggot dan tidak isbal dan sudah pasti diluar hal tersebut adalah haram,karena 'perintah adalah kewajiban' kecuali jika ada udzur dan nash yang menjelaskan bolehnya seperti tidak tumbuh jenggot dan lain sebagainya.

Saudaraku..
Akankah Allah mengingkari janjiNya?
Allah memang maha mengetahui,maha menilai apa-apa yang telah kita amalkan bahkan Allah lebih mengetahui hamba-hamba yang senantiasa iklas dalam mengikuti Al-Qur'an dan Sunnah dan maha menerima amal yang Allah ridhai.

Perintah dalam beribadah adalah dari Allah,dan Allah akan menerima amal yang sesuai dengan apa yang Allah ridhai,dan semua itu sudah sempurna dalam Islam yang disampaikan melalui Rasulalloh Muhammad Salallahu'alaihiwassalam,bukan amalan dari ibadah-ibadah baru yang tak sedikit yang bertentangan dengan Al-Qur'an dan sunnah,bahkan amalan-amalan baru dari ibadah-ibadah yang termasuk dalam bid'ah yang jelas-jelas Allah haramkan melalui apa yang disabdakan Rasulalloh Muhammad Salallahu'alaihiwassalam.

Islam memang tidak hanya mengatur seseorang untuk 'jenggotan' saja,tapi 'jenggotan' adalah bukti keimanan dari mematuhi peraturan Islam bagi mereka yang ikhlas mengamalkannya karena Allah.

Islam tidak melarang seseorang untuk kaya,menuntut ilmu dunia seperti science,dagang,teknologi,politik syar'i,dan lain-lain.Jadi anggapan jika kita menjalankan Islam secara kaffah (keseluruhan) kita akan 'tertinggal jauh teknologi,ilmu dunia dan bernegara',adalah jelas sebuah anggapan yang salah besar.

Demikian pula anggapan dan pandangan beliau terkait hubungan Islam yang kaffah dalam berpolitik,Politik?
Akankah kita terjun kedalam dunia politik yang mana asas politik mereka sekarang adalah mengubah dari yang haq menjadi baatil dan dari yang baatil menjadi haq? Bukankah yang akan dipertanggungjawabkan kelak sebagai seorang pemimpin itu adalah sangatlah besar di hari kiamat nanti?

Suadaraku..
Marilah kita meminta ampunan dan memohon agar kita dijadikan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala adalah hamba yang senantiasa taqwa,takut kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dan dijadikan seorang hamba yang senantiasa iklas dalam beramal dan beribadah sehingga kita menjadi dan termasuk golongan hamba-hamba yang beruntung.

Share this article :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Islam - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger